langit ini adalah langit-Mu,
dan bumi ini adalah bumi-Mu
maka walau di tangan ku ada piala,
kutahu ini adalah
piala-Mu
timur ini adalah barat-Mu,
dan barat ini adalah timur-Mu
maka walau di mata ku ada Kamu,
ku tahu ini adalah
tatapan-Mu
lagit dan bumi,
dan dua dunia melangit dan membumi,
dosa-dosa hamba namun lagit dan bumi,
milik-Mu layla, Wajah layla,
buat majnun lupa diri, apalagi dosa
anggur-Mu,
namun dari Piala-Mu!
dalam piala-Mu,
namun dengan tuangan-Mu!
tuangan-Mu, namun dengan isyarat-Mu,
minumlah! kuminum, namun dengan tenggakanMu,
mabuklah!
kumabuk,
namun bukan karena anggur
namun bukan karena anggur
Ku pontang-panting,
namun bukan karena piala,
namun bukan karena piala,
bibir Mu nan mendayu merah
duhai penuang...
duhai penuang...
buat hatiku membara merah,
duhai sayang...
duhai sayang...
apa pun yang dikatakan orang
apapun yang kukatakan “aku”
apa pun yang dikatakan angin
Engkau adalah Engkau,
mulia-Mu adalah jelita-Mu
orang-orang nan cari kemuliaan
rusa-rusa nan cari kerusaan
para pedagang nan cari perdagangan
pecinta nan mencari wajah..
lalu "aku"?
lalu "aku"?
sebenarnya pencari apa?
hanya "kau" lah, iblis dan Tuhan yang tahu..
he6x
-----
Tidak ada komentar:
Posting Komentar