Pernah dengar cerita tentang gajah dan beberapa orang buta?
ilustrasi gambar |
Pernah suatu waktu, beberapa orang buta disuruh untuk mendeskripsikan bagaimana sebenarnya bentuk gajah (hewan gajah) dengan cara sang orang buta tersebut disuruh menggunakan indera perabanya untuk mengenal gajah.
orang buta 1 meraba sisi gajah dan mengatakan bahwa gajah itu seperti dinding yang tinggi dan besar.
orang buta 2 meraba kaki gajah dan mengatakan bahwa gajah itu seperti pohon.
orang buta 3 meraba gading gajah dan mengatakan bahwa gajah itu seperti tombak runcing dan sangat tajam.
orang buta 4 meraba belalai gajah dan mengatakan bahwa gajah itu seperti ular.
orang buta 5 meraba ekor gajah dan mengatakan bahwa gajah itu seperti kumpulan rambut yang panjang.
orang buta 6 meraba punggung gajah dari atas dan mengatakan bahwa gajah itu seperti gubuk yang hanya layak untuk dihuni oleh satu orang saja.
Jawaban keenam orang buta tersebut berbeda-beda padahal hanya satu objek yang di deskripsikan dan dari jawaban-jawaban tersebut sebenarnya tidak ada yang salah. kenapa bisa berbeda? karena sudut pandang dalam melihat gajah juga berbeda-beda.
Kalau kita kontekskan dengan realita hari ini, perpecahan, pembunuhan, konflik antar kelompok atas nama kebenaran sangat banyak terjadi hanya karena perbedaan pendapat atau sederhanya karena perbedaan sudut pandang dalam melihat sesuatu, akhirnya tafsiran kebenaran tidak komprehensif. yang bisa menjembatani antara sudut pandang dan perbedaan pendapat adalah kebijaksanaan dalam melihat persoalan.
Jadi intinya, jangan langsung menyalahkan pernyataan, perbuatan atau apapun tingkah laku orang disekitarmu karena bisa jadi hanya anda dan dy berbeda sudut pandang dalam melihat sesuatu dan mari melihat realita dari berbagai sudut pandang agar teori/konsep yang dilahirkan bersifat komprehensif.
karena kebenaran universal berasal dari kebenaran-kebenaran kecil,
maka satukan lah mozaik-mozaik kebenaran yang tersebar dimana-mana untuk mencapai kebenaran universal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar