"Kau Ini Bagaimana?" atau "Aku Harus Bagaimana?"

kau ini bagaimana? kau bilang aku merdeka, kau memilihkan segalanya.  kau suruh aku berfikir, aku berfikir kau tuduh aku kafir.....

aku harus bagaimana? kau bilang bergerak, aku bergerak kau curigai. kau bilang jangan banyak tingkah, aku diam saja kau waspadai.....

kau ini bagaimana? kau suruh aku memegang prinsip, aku memegang prinsip kau tuduh aku kaku. kau suruh aku toleran, aku toleran kau tuduh aku plin-plan.....

aku harus bagaimana? aku kau suruh maju, aku maju kau selimpung kakiku. kau suruh aku bekerja, aku bekerja kau ganggu aku.....

kau ini bagaimana? kau suruh aku takwa, khutbah keagamaanmu membuatku sakit jiwa. kau suruh aku mengikutimu, langkahmu tak jelas arahnya.....

aku harus bagaimana? aku kau suruh menghormati hukum, kebijaksanaanmu menyepelekannya. aku kau suruh berisiplin, kau menyontohkan yang lain.....

kau ini bagaimana? kau bilang tuhan sangat dekat, kau sendiri memanggil-manggilnya dengan pengeras suara setiap saat. kau bilang kau suka damai, kau ajak aku setiap hari bertikai.....

aku harus bagaimana? aku kau suruh membangun, aku aku membangun kau merusakkannya. aku kau suruh menabung, aku menabung engkau menghabiskannya.....

kau ini bagaimana? kau suruh aku menggarap sawah, sawahku kau tanami rumah-rumah. kau bilang aku harus punya rumah, aku punya rumah kau meratakannya dengan tanah.....

aku harus bagaimana? aku kau larang berjudi, permainan spekulasimu menjadi-jadi. aku kau suruh bertanggung jawab, kau sendiri terus berucap "wallahu'alam bisshawab".....

kau ini bagaimana? kau suruh aku jujur, aku jujur kau tipu aku. kau suruh aku sabar, aku sabar kau injak tengkukku.....

aku harus bagaimana? aku kau suruh memilihmu sebagai wakilku, sudah kupilih kau sendiri bertindak semaumu. kau bilang kau selalu memikirkanku, aku sapa saja kau merasa terganggu.....

kau ini bagaimana? kau bilang bicaralah, aku bicara kau bilang aku cerewet. kau bilang aku jangan bicara, aku bungkam kau tuduh aku apatis.....

aku harus bagaimana? kau bilang kritiklah, aku kritik aku marah. kau bilang carikan alternatif, aku kasi alternatif kau bilang jangan hanya mendikte saja.....

kau ini bagaimana? aku bilang terserah kau, kau tidak mau. aku bilang terserah kita, kau tak suka. aku bilang terserah aku, kau memakiku....

kau ini bagaimana? atau aku harus bagaimana?.....
--------
Mohammad Yasser-Terbang Bersama Cinta (The Holy Book of Love)

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...